Tuesday 18 October 2011

Steve Jobs, tragisnya teknologi canggih Amerika (3)

Di Amerika Serikat dan Eropa Barat, metoda ilmiah dijadikan sebagai garis besar haluan cara berfikir mayoritas masyarakat yang berpendidikan. Agama-pun dihantam habis-habisan dengan cara berfikir metoda ilmiah, lebih parah lagi agama dijadikan bulan-bulanan dalam perdebatan teori evolusi dan seleksi alam Charles Darwin dalam setiap forum-forum diskusi ilmiah terbuka atau forum-forum komunikasi internet. Padahal agama itu terlahir secara evolusi dan revolusi karena persoalan mendasar moral manusia yang cenderung rakus dan tamak melebihi perilaku binatang. Agama itu dilahirkan sebagai pedal rem dari nafsu angkara murka manusia yang cenderung tidak terkendali. Bagaimana mengendalikan moral ketamakan manusia yang cenderung berlebihan, itu persoalan yang tidak dapat dijawab oleh pencapaian peradaban itu sendiri.

Bagaimana moral hati nurani cara berfikir ilmuwan Amerika ketika negaranya menyimpan 4000 hulu ledak nuklir yang 1 unit bom nuklir tersebut dapat memusnahkan 25 juta manusia? Apakah 4000 bom nuklir itu direncanakan untuk memusnahkan bumi yang hanya satu alam semesta ini? Apakah teori seleksi alam Charles Darwin berlaku untuk bumi manusia yang hanya tersisa satu ini? Sangat jelas terbuktikan bahwa moral manusia itu cenderung tidak terkendalikan.

Khayalan manusia itu luar biasa tidak terbatas untuk menemukan planet-planet yang mirip bumi di jagad galaksi sana termasuk potensi Bulan dan Mars yang mungkin dapat di-explorasi sebagai habitable zone di masa mendatang, tetapi realitas perjalanan mencari planet mirip bumi itu diluar kerangka waktu peradaban manusia yang baru muncul 10,000 tahun ini. Pada saat seorang ilmuwan berfikir bahwa suatu saat manusia dapat menemukan penemuannya berdasarkan metoda ilmiah, maka disitulah sebenarnya manusia memperlihatkan batas-batas ketamakan dan kebohongan moralnya. Sederhananya demikian, saya ingin semua alam semesta galaksi dikuasai oleh sains dan teknologi saya, tetapi koq saya cenderung menghancurkan bumi yang baru 1 ditemukan.

200 juta orang Amerika Serikat adalah potensi sumber daya manusia innovator sains dan teknologi canggih frontier telekomunikasi informatika, tetapi teknologi ini akan menjadi pasokan bagi mesin kapitalisme ala 1,3 milyar orang Cina, menjadikan Negara Cina akan terus menjadi pemimpin devisa uang , meskipun manusia-manusia tipikal Steve Jobs baru akan terus terlahir di Amerika dan Bill Gates tetap menjadi orang terkaya di dunia.

Dasar filosofi kapitalisme Cina berbeda dengan kapitalisme Jepang, karena Cina tetap mempunyai “mesin-sosialis” yang dapat menggerus kecendrungan penggelembungan uang, membabat efek bunga berbunga dari nilai uang, tanah dan bangunan. Jadi Negara Cina ini boleh dikatakan dapat mengimplementasikan dasar-dasar syariah Islam yang utama, yakni anti riba dengan kata yang lain juga anti penggelembungan uang. Kita lihat saja pendudukan massa bursa saham Amerika Wall Street ini meluas ke berbagai Negara di Eropah, di bursa-bursa saham inilah pusat penggelembungan uang ini direkayasa, tetapi yang kaya hanyalah segelintir orang.

Kenapa Negara Amerika sang pemimpin teknologi canggih frontier ini malah terpuruk ekonominya, apakah saat ini badan inteleijen Amerika CIA saat ini sedang menggodok rekayasa perang baru dengan Iran atau mungkin perang dunia ke-3 sesuai dengan teori seleksi alam Charles Darwin??