Wednesday 31 August 2011

Mencari partikel tuhan (2)

Kembali lagi ke si tua bangka profesor emeritius fisika yang namanya kesohor banget Vic Stenger, pengarang buku best-seller versi Harian New York Times:”God: the Failed Hypothesis: How Science Shows that God Does Not Exist.” Sebenarnya pertanyaan tentang Tuhan itu ada atau tiada itu terus berkecamuk di kesadaran manusia sejak peradaban manusia itu muncul sekitar 10,000 tahun yang silam. Mulai dari pertanyaan dimana kesadaran saya sebenarnya berada, kenapa saya dapat mati dan tidak dapat kembali hidup atau dihidupkan. Pertanyaan-pertanyaan demikian sebenarnya pertanyaan anak-anak yang mulai tumbuh dewasa memahami alam semesta.

Agama itu tumbuh seiring dengan lahirnya peradaban, pergolakan peradaban, perang dalam memperebutkan hegemoni, dan meninggalkan satu dari seribu pertanyaan filosofi mendasar yang sampai saat ini tidak terjawabkan. Apakah manusia dapat menolong kemanusiaan dirinya sendiri dari keserakahan dunia? Keserakahan diri sendiri, keserakahan konglomerat, keserakahan bangsa, keserakahan dunia, inilah pokok bahasan utama filosofi moral manusia sejak 10,000 tahun silam. Berbicara tentang kemanusiaan yang dibahas oleh Vic Stenger, tentunya kita perlu membahas kenapa peradaban Barat itu cenderung serakah menjajah dan merasa ras-nya lebih unggul. Keserakahan itu sifat lemah manusia, coba kita lihat perjalanan akhir Moammar Khadafy di bulan Agustus 2011. Bagi dia Libya itu adalah kerajaan miliknya dan milik keluarga dan turunannya, tetapi tidak bagi demokrasi yang didambakan mayoritas penduduk Libya yang menginginkan kemerdekaan, dan terjadilah pergolakan itu.

Model-model pengarang seperti Vic Stenger ini akan tetap lahir seiring peradaban Barat ingin mempertahankan hegemoni kekuasaannya. Buku-buku atheis tipikal seperti ini seperti titipan imperialism Barat, mungkin kita ingat bagaimana 120 tahun lalu Belanda mengalahkan bangsa Aceh dengan menghadirkan tokoh Snouck Hurgronje yang membuat tulisan tentang Islam Aceh. Tetapi dunia setelah abad millennium tahun 2000 ini ternyata telah berubah dengan hadirnya kekuatan kapitalisme baru dari Cina, yahh inilah kekuatan komunis yang akhirnya ber-metaformosa menjadi kapitalis. Bagaimana tidak menjadi negara kapitalis, kalau cadangan devisa negaranya terbesar di dunia. Proses metamorfosa negara komunis yang berubah menjadi kekuatan kapitalis, pastilah diluar dugaan skenario teori ekonomi makro global Barat.

Pergeseran kejayaan peradaban itu hanya permainan waktu, boleh kita ramalkan dalam skala 300-500 tahun. Boleh jadi dominasi peradaban Barat itu segera akan redup pada abad millenium ini sejak mulai kejayaannya pada abad ke-15. Percaya atau tidak percaya, kejayaan peradaban itu hanyalah permainan matriks waktu. Antara 200 SM – 100 SM adalah milik peradaban Yunani dengan filsuf terkenalnya Aristoteles. Antara tahun 100 SM – 400 M adalah milik peradaban Romawi yang menjajah Eropah, Asia dan Afrika. Antara 700 M – 1400 M adalah peradaban Islam yang juga menguasai Asia, Afrika dan sebagian Eropa. Kemudian mulai abad ke-15 sampai memasuki peradaban milenium ini, peradaban Barat yang mendominasi peradaban dunia. Tetapi apakah akan terus bertahan dominasi peradaban Barat menguasai imperialisme dunia?

Nah mulai tahun 2000 sampai dengan tahun 2500 ke depan, kita lihat Cina dengan penduduk 1.2 milyar yang kreatif. Apakah matriks peradaban itu akan bergeser? Satu tanda pembuktian proses matriks peradaban itu telah kita lihat, yakni suatu proses metamorfosa negara komunis menjadi salah satu kekuatan kapitalis terbesar di dunia. Kelemahan dari sistem kapitalis adalah pondasinya itu sendiri, yakni uang. Karena sistem kapitalis Barat itu menciptakan kekuatan uang itu seperti balon bertuliskan dollar yang ditiup membesar dan mudah pecah karena tusukan jarum. Suatu contoh sederhana, lihat nilai uang rupiah, apa artinya pecahan uang koin Rp 100, apakah saat ini masih dapat membeli kerupuk. Model kapitalisme uang akan terus menerus membuat balon-balon yang akan meletus, kemiskinan adalah produknya, ciri khasnya adalah daya beli masyarakat yang terus menurun sampai titik katastrofi. Sudah banyak pertanyaan-pertanyaan besar, apakah kapitalisme Barat ini akan terus menerus menciptakan korban-korban kemiskinan di Afrika, Amerika Selatan, Asia sehingga populasi manusia kelaparan itu bertahan di angka 1 milyar?

Kalau kita kembali ke pokok persoalan tentang partikel tuhan, maka sebenarnya kita dengan mudah melihat bahwa sebenarnya partikel tuhan yang dicari manusia itu yahh sejenis uang, emas, minyak bumi , hasil tambang yang bernilai dollar, yang terus diburu sampai ke planet Mars nantinya. Walaupun ilmuwan itu yang berkumpul di CERN benar-benar ingin membuktikan partikel Boson-Higgs, tetapi dibalik semua itu ada kekuatan tersembunyi untuk uang bahkan mungkin suatu penemuan bom-bom nuklir jenis baru. Sejak bom atom yang diledakkan di Hiroshima tahun 1945, maka manusia terus tidak puas. Manusia tidak puas kenapa atom-atom itu dapat terbentuk dengan sendirinya, kenapa suatu materi dapat mempunyai massa. Kenapa juga suatu materi tidak mempunyai massa dan akhirnya menjadi cahaya yang melanglang-buana dalam ruang waktu sepanjang 13.7 milyar tahun. Jadi materi yang bermasssa itu akan menempati lokasi dalam ruang waktu, sementara cahaya terlihat atau tidak terlihat akan berjalan terus menembus ruang waktu dan mungkin akhirnya dihisap oleh black-hole.

Nahh sekarang bagaimana kalau ternyata parikel ber-massa itu hanyalah ilusi ruang waktu. Partikel-partikel ber massa seperti proton, electron, netron, seperti tubuh kita, pohon-pohon besar, bintang galaksi, itu semuanya hanyalah ilusi kesadaran manusia. Karena kita tokh tidak dapat membuktikan tepatnya dimana kesadaran kita berada, apa yakin ada di system syaraf otak, coba dibuktikn secara eksperimen fisika. Ada suatu teori yang menyatakan bahwa sebenarnya alam semesta itu hanya 2 dimensi yang hadir dalam dimensi waktu sehingga terbentuk 3 dimensi. Kesadaran kita itu sebenarnya ada alam suatu ruang 2 dimensi yang dihadirkan sesaat ( sepanjang umur kita berlangsung ), nahh kita melihat suatu hasil ilusi ruang waktu. Tubuh kita sendiri ada sekitar trilyunan sel-sel hidup yang terdiri atas atom-atom, coba bayangkan kumpulan matriks molekul dan atom-atom trilyunan ini kehilangan ruang waktu, maka jadinya suatu massa yang berkumpul di suatu titik. Kalau kita mendefinsikan satu titik, apa maknanya? Suatu nihilitas atau kekosongan absolut kalau kesadaran kita terus membayangkan materi partikel, karena partikel ber-massa itu hanyalah matriks atom dan molekul yang menari-nari mengikuti kaidah formatnya dalam ruang waktu.

Apa yang dapat disimpulkan tentang bahasan partikel tuhan pada paragraph-paragraf diatas? Teori materialism Barat mungkin sebentar lagi akan tergulung oleh suatu tatanan perubahan baru dimana kapitalisme Barat itu mundur dengan hadirnya kapitalisme model tradisional ala Cina. Siapa yang dapat menduga metamorfosa komunisme Cina menjadi kapitalis raksasa? Kalau menurut saya, teori-teori kapitalisme yang melahirkan imperialisme dan atheisme Barat itu akhirnya akan menjadi masa silam karena keangkuhannya sendiri. Partikel tuhan yang dicari-cari manusia pada akhirnya hanyalah ilusi belaka sama halnya dengan nilai uang yang diciptakan oleh kapitalisme global saat ini. Percaya atau tidak bahwa kesadaran manusia itu hanyalah proses ilusi?? Saya haqqul yakin kesadaran manusia itu hanya ilusi sesaat yang hadir dalam ruang waktu tergantung umur kita nyampe berapa. Perhatikan umur peradaban manusia baru 10,000 tahun dan bandingkan dengan usia alam semesta yang 13.7 milyar tahun. Suatu pembuktian sederhana bahwa materi, energi, massa itu semua hanya ilusi yang hadir dalam ruang waktu. Sedangkan kesadaran manusia itu bukanlah miliknya, ruh atau jiwa kita akan kembali ke hadirat-Nya. Tuhan YME.

Monday 29 August 2011

Mencari partikel tuhan (1)

Dari laporan-laporan bulan lalu bahwa partikel tuhan (partikel Boson-Higgs) telah ditemukan, tampaknya palsu. Dalam enam bulan mendatang dunia baru akan tahu sebenarnya eksistensi partikel Boson-Higss, ada atau tiada ataupun hanya “ngayawara”. Partikel ilusi Boson-Higgs, jika dia ada – mungkin dia telah lari bersembunyi Jendela-jendela untuk partikel terkenal ini semakin lama semakin kecil untuk ditemukan dalam ruang eksperimen, demikian ungkap Profesor Rolf Heuer, direktur-jenderal CERN (Organisasi Lembaga Riset Nuklir Eropa).

Kalau di Indonesia, berita paling top bulan Agustus 2011 adalah tentang bersembunyinya partikel Nazaruddin sang koruptor ke Negara-negara ngayawara, ehh nggak tahunya ketangkep di Negara Columbia, sarang-nya bandar-bandar narkotika dunia. Nah mau diapakan cerita Nazaruddin, lanjut ke pelaminan akbar KPK untuk segera dimiskinkan di dalam penjara atau lanjut dibuat cerita ngayawara lagi.

Bicara tentang materi ya juga partikel sub-atomik, kita dapat diskusikan sambil nongkrong buka puasa di warteg dan menyaksikan bagaimana partikel Nazaruddin ditangkap polisi Columbia. Tetapi di laboratorium nuklir canggih CERN, Peter Higgs dan konco-konconya kecewa banget, itu partikel tuhan koq luput ditangkep. Energi tubrukannya cuma keluar 145 GeV, yahh kalau segitu kagak nyampe disebut hasil energi anti-materi. Kata orang-orang pinter itu kalau hasil energinya antara 114-200 GeV maka peluangnya tinggal 10% agar partikel tuhan itu hadir di ruang waktu. Tetapi ada ilmuwan kesohor dengan bukunya “Brief History of Time” yang mungkin ketawa-ketiwi menyaksikan kegagalan Peter Higgs menemukan partikel surga itu. Stephen Hawking sudah lama mengingatkan bahwa partikel tuhan atau partikel surga itu tidak mungkin dapat ditemukan dalam ruang eksperimen saat ini. Nah bingunglah gue, buat apa akselerator CERN sepanjang 27 kilo-meter yang trilyun dollar itu dibangun. Lebih mengerikan lagi, denger-denger Lab CERN ini dapat menciptakan Black-Hole Micro. Tambah bingung lagi.

Nah ini satu lagi ilmuwan Barat bikin bingung ane. Namanya Vic Stenger pengarang buku best-seller versi Harian New York Times:”God: the Failed Hypothesis: How Science Shows that God Does Not Exist.”. Tuan Vic Stenger demen banget bahas tentang partikel tuhan, cuma dia buat buku yang intinya menyatakan bahwa partikel tuhan itu tidak ada seperti ditunjukkan pada judul bukunya diatas. Di perbatasan Swiss-Perancis sono, orang-orang sibuk ingin menyaksikan hadirnya partikel tuhan, lah si tua bangka Vic Stenger ini malah ingin membuktikan bahwa partikel tuhan itu tak ada eksistensinya. Untuk itu Vic Stenger diundang oleh Gereja Unitarian Universalist Church of Pueblo, 110 S. L Crosse Ave pada jam 3 pm tanggal 17 September 2011 waktu Amerika setempat untuk menyampaikan seminar tunggal akbarnya. Hah!!

Menurut Vic Stenger, agama dan sains itu tidak compatible, kayak computer aja. Lanjutnya lagi agama-agama itu bersama kekuatan negative dalam masyarakat itu menghambat kemajuan sains, ekonomi ketika progres cepat suatu bangsa itu diperlukan sebagai bagian dari kejayaan kemanusiaan. Nih orang jelas-jelas kagak suka baca sejarah perang dunia I, II dan Perang Nuklir-Dingin. Itu perang dunia ke-2, lebih dari 20 juta orang bule Eropa Amrik mati, perang karena nafsu menguasai dunia akhirnya malah menciptakan perang nuklir dingin (artinya akumulasi bom nuklir hasil perang dingin itu cukup memusnahkan penduduk bumi). Lha kemajuan apa yang diperlukan kalau tokh sifat ketamakan manusia tetap menjadi referensi untuk menguasai dan menjajah dunia. Hasil tambang, minyak bumi, ekonomi ingin selalu didominasi dengan paksa dengan cara kekerasan atau diplomasi hutang luar negeri. Lihat Negara Libya saat ini begitu nafsu keserakahan Barat ditunjukkan, tetapi apakah mau berbagi rezeki dengan Negara-negara Afrika yang dilanda kelaparan saat ini seperti Somalia.

Di Indonesia kalau nggak ada agama Islam yang menyatukan Nusantara, sudah pasti tentu Belanda tetap bercokol dari Sabang sampai Merauke. Agama itu itu warna kesadaran peradaban manusia, saya suka baju hijau, anda suka baju biru, mereka suka baju merah, dia suka topi hitam, kamu suka topi merah. Agama akan menjadi lem (glue) suatu bangsa-bangsa yang memang diciptakan untuk beraneka-ragam budaya. Kalau menurut saya sih, Vic Stenger ini samalah kelasnya seperti Polpot atau Hitler yang akhirnya membuat neraka bagi bangsanya dan peradaban dunia.

Begitulah cara masing-masing orang mencari dan mendefinisikan partikel tuhan dalam perjalanan peradaban manusia dari Peter Higgs, Stephen Hawking, Vic Stenger, dan dari Indonesia yakni Tuan Nazaruddin yang sekarang menjadi partikel tahanan KPK. Selamat atas keberhasilan KPK dapat menangkap partikel tuhan

Saturday 27 August 2011

Misteri Manusia (5)

Pada suatu konferensi pers tanggal 27 Juni 2011 lalu, astronom Russia Andrei Finkelstein menyatakan bahwa makhluk-makhluk alien extraterrestrial luar angkasa itu benar-benar ada, dan kita mungkin akan berkomunikasi dalam waktu 20 tahun ke depan. Begitu tuh ilmuwan Barat memandang cakrawala peradaban, mantap tokh. Kalau di Indonesia sehari-hari paling-paling berkisar penemuan makhluk-makhluk alien koruptor yang dapat menghilangkan bukti korupsinya asalkan negosiasinya canggih seperti Nazaruddin. Kenapa kita tidak bertekad membuat para koruptor tiarap bangkrut, tetapi justru malah membuatnya bertambah kaya setelah keluar dari penjara. Eunak betul ya, gimane nih kerja KPK??

Tetapi demikian juga kelakuan dan cita-cita llmuwan Barat itu, selalu melupakan makhluk-makhluk manusia yang di muka bumi ini yang sesungguhnya alien yang nyata. Saat ini ada 1 milyar manusia yang sedang menghadapi kelaparan, coba fikirkan bagaimana metode mengatasi kelaparan yang terus berulang dalam peradaban.

Kenapa ilmuwan dan pemimpin Barat itu tidak bertekad akan membasmi kelaparan di dunia dalam waktu 20 tahun dengan teknologi terkini. Jika kita meyakini bahwa di dalam tubuh setiap manusia ada ruh Tuhan YME yang ditiupkan ke setiap insan manusia, maka kenapa peradaban selalu mengulang sejarah kolosal tentang kelaparan dunia yang akan terjadi dan bakal terjadi lagi di masa depan. Teknologi yang diciptakan manusia, transportasi dan distribusi pangan saat ini sangat memungkinkan peradaban menciptakan pangan gratis. Jika kita masih bisa tertawa terbahak-bahak tentang anekdot malaikat kebaikan, maka coba bandingkan ketika alam menciptakan kebaikan udara oksigen yang gratis selama milyaran tahun hadir di bumi. Kebaikan alam itu tenang mengalir abadi dalam batas-batas ruang waktu tak berhingga, jika dibandingkan dengan umur peradaban manusia yang baru lahir sekitar 10,000 – 20,000 tahun yang silam.

Batas-batas manusiawi itu memang hal yang realistik seperti ambivalensi pernyataan “homo homini lupus dan homo homini sociva”, karena begitulah sifat manusia yang selalu lupa. Sama halnya seperti pernyataan Andrei Finkelstein lebih jauh yang menyatakan bahwa genesis hidup tidak dapat dicegah seluruh alam semesta, sama halnya pembentukan formasi materi atom. Jika kesemua hukum-hukum dasar kosmos mengizinkan kehidupan cerdas hadir di bumi, maka tentunya kehidupan cerdas akan berlaku sama di seluruh alam semesta, karena ada sekitar 1000 exo-planet mirip bumi yang terobservasi sebagai zona-zona dapat dihuni.

Tetapi di bumi yang misterius ini, ada hampir 7 milyar manusia diantaranya 1 milyar manusia dalam kondisi kelaparan yang parah, apakah karena peradaban menganggap kehadirannya sebagai makhluk asing atau kejadian ini adalah bagian dari seleksi alam teori evolusi.

Kalau saya pribadi, makhluk-makhluk alien itu tidak akan pernah ditemukan di luar angkasa sana. Secara intuitif, materi dan energi itu hanyalah produk sampingan dari perjalanan ruang-waktu, kalau tokh kita mau lihat realitasnya cukup sederhana. Angka 3.5 milyar tahun evolusi kehidupan di bumi itu sangatlah perkasa dan sebanding dengan 13.7 milyar tahun perjalanan ruang waktu. Lebih utama prinsip waktu dibandingkan dengan materi dan energi. Demi Waktu dan Demi Waktu, itulah makna kosmologi universal. Sang Waktu adalah Master sedangkan materi dan energi hanyalah Slave pedati yang menggerakkan perjalanan ruang-waktu.

Tujuh milyar manusia itu adalah makhluk-makhluk alien yang seharusnya difahami kemanusiaannya, belum lagi keaneka-ragaman makhluk-makhluk hidup di bumi ini yang bervariasi 8.7 juta spesies. Coba hitung jumlah totalnya, apalagi kalau mau mencoba jumlah total sel-sel hidupnya. Lebih hebat lagi kalau ada yang mau mencoba menjumlah total panjang DNA. Misteri kehidupan makhluk hidup di bumi yang telah berlangsung 3.5 milyar tahun ini, itulah ALIEN yang NYATA. Saya haqqul yakien betul. Betul ??

Thursday 18 August 2011

Misteri Manusia (4)

Dari konstanta Hubble, ilmuwan dapat memperkirakan usia alam semesta 13.7 milyar tahun. Apa artinya pengukuran ini? Seolah-olah manusia itu ditugaskan secara riil untuk mendefinisikan batas-batas ruang waktu. Heran koq mau ya ? Sebenarnya intuisi fikiran manusia itu penuh misteri, terutama jika manusia menjadi sang pengamat ruang waktu. Dari mulai yang sederhana saja, bahwa seorang manusia sadar akan kepastian datang kematiaannya dalam batas-batas usia misalnya 70 tahun, kemudian misteri hari kiamat yang menjadi referensi kemanusiaan yang baru berlangsung 10,000 tahun ini.

Dengan adanya akselerasi ekspansi alam semesta, seolah-olah seluruh galaksi bintang-bintang sedang dihisap atau barangkali ditarik dahsyat menuju ke suatu dimensi tak diketahui, nah ilmuwan Barat panik apakah ini menuju katastrofi sehingga alam semesta itu seolah-olah pecah terbelah atau hancur berantakan. Istilah hancur berantakan, janganlah disamakan dengan bumi hancur berantakan karena gempa bumi, tsunami, atau gunung meletus. Akan tetapi istilah hancur berantakan disini artinya semua materi atom (proton, netrom, electron dll) itu pecah kongsi berantakan termasuk tubuh kita ini, dan semua materi itu kembali ke asalnya yang kita belum mengetahuinya. Semua gaya-gaya gravitasi, elektromagnetika, gaya kuat, dan gaya lemah alam semesta menjadi hilang dan kembali ke nihilitas awal.

Ilmuwan berhipotesa bahwa jika ada materi tentu ada anti-materi, itulah percobaan yang sedang berlangsung di LHC CERN di perbatasan Perancis dan Swiss Eropa. Begitulah fikiran manusia, jika ada awal tentu ada akhir, jika ada materi tentu manusia akan berfikir keras bagaimana caranya menciptakan materi dari ketiadaan, sampe-sampe materi hipotetik untuk membentuk materi dinamakan partikel Tuhan ( partikel Boson Higgs ). Begitu tuh ilmuwan Barat ambisi banget mencoba menguak tabir alam semesta. Lha kalau di Indonesia saja menguak tabir misteri korupsi raksasa seperti pajak dan perbankan, wah susahnya minta ampun, malah KPK mau segera diusulkan segera dibubarkan. Pokoknya bangsa ini bisanya sebatas urusan materi uang korupsi dan rekening perut gendut.

Misteri Manusia (3)

“Konstanta Hubble adalah bilangan kunci dalam astronomi, sebab bilangan ini digunakan untuk menghitung ukuran dan usia alam semesta”, demikian ungkap seorang ilmuwan Barat dalam suatu majalah astronomi. Kalau di Indonesia, pejabat pemerintah dan anggota DPR/DPRD sibuk menghitung peluang mark-up ukuran biaya proyek yang dapat dikorupsi selamanya. Orang pintar memikirkan besar dan nasib alam semesta, orang bodoh seperti saya ini sederhana saja mengikuti perkembangan apa sebenarnya yang coba disimpulkan dari hasil perjalanan peradaban manusia tentang kemanusiaan itu sendiri. Agama telah menggaris-bawahi tentang segera datangnya Hari Kiamat. Saya malah heran ilmuwan Barat lebih berkonsentrasi kenapa akselerasi ekspansi alam semesta begitu cepat, mereka sedang bertanya-tanya apakah ini tanda-tandanya Hari Kiamat segera datang. Mereka terus-menerus ber-teori dan mengkalkulasi 70% energy gelap, 26% materi gelap, dan 4% materi baryonic, apakah yang sebenarnya terjadi? Jelas-jelas ilmuwan Barat sedang bingung, apakah yang telah dan segera terjadi pada alam jagad raya yang telah berlangsung sangat panjang sekali yakni 13,700,000,000 tahun perjalanan cahaya menembus ruang waktu.

Saya sendiripun heran, kenapa saya sendiri begitu ter-obsesi menjadi sang-pengamat sejarah terjadinya alam semesta dan kehidupan. Hanya saja saya bukan ahli matematika, jadi hanya mencoba memainkan intuisi logika sederhana saja.

Misteri Manusia (2)

Mungkin ceritanya sama seperti halnya ketika suatu handphone diciptakan sempurna dan siap menerima sinyal wireless dari surga, akhirnya sang manusia-lah yang dapat dapat menyapa kembali, “Hello disana, aku manusia disini sendirian di atas Bumi”. Tubuh manusia adalah hasil perjalanan cerita indah dan panjang mengisi perjalanan ruang waktu yang penuh misteri, tetapi fikiran manusia tampaknya semakin jelas merupakan suatu pintu masuk ke suatu dimensi semesta informatika yang luar biasa. Tubuh manusia adalah suatu misteri evolusi perjalanan panjang ruang waktu, apalagi fikiran manusia merupakan suatu fenomena terdahsyat di alam semesta ini.

Ada 6 juta spesies binatang dan ada 4500 spesies mamalia, tetapi cuma ada 1 spesies manusia yang dapat berfikir tentang masa depan ruang waktu setelah perjalanan 13.7 milyar tahun cahaya. Manusia telah dijadikan sang pemimpin di atas bumi, apakah juga kesadaran semesta manusia adalah juga pemimpin arah ruang waktu? Apakah kita yakin dapat mengendalikan 100% fikiran kita atau hanya 4% saja yang terobservasi sama seperti halnya komposisi energi alam semesta dimana lebih banyak tidak diketahui eksistensinya ( 70% energy gelap, 26% materi gelap, sisanya cuma 4% materi realistik). Jangan-jangan fikiran manusia 96% lebih didominasi oleh Sang Master, kita hanya diberi porsi 4% fikiran yang dapat mengobservasi alam semesta. Jadi mungkin juga sebenarnya kita manusia juga adalah Si Budak (Slave). Di alam semesta pola Master dan Slave (budak) itu berlaku umum, mulai kita lihat elektron-elektron yang berotasi ke proton inti , bumi beredar mengelilingi matahari dan selanjutnya kita dengan mudah mengamati pada fenomena fisika, kimia, dan terlebih di dunia biologi. Silahkan observasi sendiri pola Master dan Slave itu berlaku umum di alam semesta baik itu di alam nyata ataupun di alam gaib, jadi tidak ada yang seimbang di jagad buana ini tetapi yang ada harmoni yang indah nan abadi. Silahkan percaya atau tidak. Saya ambil contoh satu saja. Banyak kemiskinan dan kelaparan di belahan bumi, tetapi ada satu dua orang begitu kaya-rayanya tujuh atau empat-belas turunan hartanya kagak habis-habis.

Misteri Manusia (1)

Kronologi waktu terciptanya manusia di bumi ini penuh misteri yang sulit dipecahkan oleh para ilmuwan Barat.Sekitar 500 juta tahun yang silam, belum ada kehidupan makhluk binatang, lantas saat ini sudah ada 6 juta spesies binatang. Manusia hanya 1 spesies di antara 4500 spesies mamalia, dan dalam perjalanan 7 juta tahun evolusi-nya, ada sekitar 30 atau lebih jenis kera berjalan diatas dua kaki ber-evolusi dan 30 spesies ini tiba-tiba hilang cerita sambungannya. Kata ilmuwan Barat: “Missing-link”. Namun ujug-ujug 10,000 tahun yang silam dengan adanya revolusi neolitic (alat perkakas batu) sampai penemuan kehidupan bertani dan bercocok-tanam, secara mendasar telah merubah manusia dari sekadar spesies binatang. Alkisah ada sekitar 100,000 kelompok pemburu dalam Zaman Es, dan sekarang penduduk manusia di dunia telah mencapai 7 milyar spesies tunggal sang manusia.

Apa yang kita lihat dari angka 10,000 tahun peradaban terhadap 7 juta tahun perjalanan evolusi, tampak seperti skala logaritmik, cobalah log (7,000,000) atau log (500,000,000) hasil-hasilnya berapa. Apakah perjalanan waktu kehidupan evolusi itu seperti tidak linear? Kalau perjalanan umur manusia relatif linear dalam skala 70 tahun. Misalnya kalau tokh berubah seperti dari miskin menjadi kaya dan kemudian jatuh miskin lagi, itu kejadian biasa. Boleh-boleh saja kalau dahulu seorang manusia menjadi kaya dengan harta Rp 234 trilyun, tiba-tiba jatuh miskin karena bangkrut, maka kekayaannya tinggal Rp 1 juta, maka perjalanan hartanya dalam skala waktu logaritmik. Tetapi bisa berlaku sebaliknya, mulai pertama dengan modal Rp 1 juta, dalam waktu 1 tahun tahu-tahu menjadi Rp 234 trilyun, bisa saja itu terjadi misalnya dengan revolusi korupsi ( bukan evolusi korupsi lho ). Itulah kalau ilmuwan Barat begitu betah dengan analisa angka-angka evolusi juta-an dan milyaran tahun, namun pada kenyataannya orchestra peradaban manusia itu barulah saja terjadi dalam skala 10,000 tahun yang silam. Yah sepertinya terjadi begitu saja.