Monday 29 August 2011

Mencari partikel tuhan (1)

Dari laporan-laporan bulan lalu bahwa partikel tuhan (partikel Boson-Higgs) telah ditemukan, tampaknya palsu. Dalam enam bulan mendatang dunia baru akan tahu sebenarnya eksistensi partikel Boson-Higss, ada atau tiada ataupun hanya “ngayawara”. Partikel ilusi Boson-Higgs, jika dia ada – mungkin dia telah lari bersembunyi Jendela-jendela untuk partikel terkenal ini semakin lama semakin kecil untuk ditemukan dalam ruang eksperimen, demikian ungkap Profesor Rolf Heuer, direktur-jenderal CERN (Organisasi Lembaga Riset Nuklir Eropa).

Kalau di Indonesia, berita paling top bulan Agustus 2011 adalah tentang bersembunyinya partikel Nazaruddin sang koruptor ke Negara-negara ngayawara, ehh nggak tahunya ketangkep di Negara Columbia, sarang-nya bandar-bandar narkotika dunia. Nah mau diapakan cerita Nazaruddin, lanjut ke pelaminan akbar KPK untuk segera dimiskinkan di dalam penjara atau lanjut dibuat cerita ngayawara lagi.

Bicara tentang materi ya juga partikel sub-atomik, kita dapat diskusikan sambil nongkrong buka puasa di warteg dan menyaksikan bagaimana partikel Nazaruddin ditangkap polisi Columbia. Tetapi di laboratorium nuklir canggih CERN, Peter Higgs dan konco-konconya kecewa banget, itu partikel tuhan koq luput ditangkep. Energi tubrukannya cuma keluar 145 GeV, yahh kalau segitu kagak nyampe disebut hasil energi anti-materi. Kata orang-orang pinter itu kalau hasil energinya antara 114-200 GeV maka peluangnya tinggal 10% agar partikel tuhan itu hadir di ruang waktu. Tetapi ada ilmuwan kesohor dengan bukunya “Brief History of Time” yang mungkin ketawa-ketiwi menyaksikan kegagalan Peter Higgs menemukan partikel surga itu. Stephen Hawking sudah lama mengingatkan bahwa partikel tuhan atau partikel surga itu tidak mungkin dapat ditemukan dalam ruang eksperimen saat ini. Nah bingunglah gue, buat apa akselerator CERN sepanjang 27 kilo-meter yang trilyun dollar itu dibangun. Lebih mengerikan lagi, denger-denger Lab CERN ini dapat menciptakan Black-Hole Micro. Tambah bingung lagi.

Nah ini satu lagi ilmuwan Barat bikin bingung ane. Namanya Vic Stenger pengarang buku best-seller versi Harian New York Times:”God: the Failed Hypothesis: How Science Shows that God Does Not Exist.”. Tuan Vic Stenger demen banget bahas tentang partikel tuhan, cuma dia buat buku yang intinya menyatakan bahwa partikel tuhan itu tidak ada seperti ditunjukkan pada judul bukunya diatas. Di perbatasan Swiss-Perancis sono, orang-orang sibuk ingin menyaksikan hadirnya partikel tuhan, lah si tua bangka Vic Stenger ini malah ingin membuktikan bahwa partikel tuhan itu tak ada eksistensinya. Untuk itu Vic Stenger diundang oleh Gereja Unitarian Universalist Church of Pueblo, 110 S. L Crosse Ave pada jam 3 pm tanggal 17 September 2011 waktu Amerika setempat untuk menyampaikan seminar tunggal akbarnya. Hah!!

Menurut Vic Stenger, agama dan sains itu tidak compatible, kayak computer aja. Lanjutnya lagi agama-agama itu bersama kekuatan negative dalam masyarakat itu menghambat kemajuan sains, ekonomi ketika progres cepat suatu bangsa itu diperlukan sebagai bagian dari kejayaan kemanusiaan. Nih orang jelas-jelas kagak suka baca sejarah perang dunia I, II dan Perang Nuklir-Dingin. Itu perang dunia ke-2, lebih dari 20 juta orang bule Eropa Amrik mati, perang karena nafsu menguasai dunia akhirnya malah menciptakan perang nuklir dingin (artinya akumulasi bom nuklir hasil perang dingin itu cukup memusnahkan penduduk bumi). Lha kemajuan apa yang diperlukan kalau tokh sifat ketamakan manusia tetap menjadi referensi untuk menguasai dan menjajah dunia. Hasil tambang, minyak bumi, ekonomi ingin selalu didominasi dengan paksa dengan cara kekerasan atau diplomasi hutang luar negeri. Lihat Negara Libya saat ini begitu nafsu keserakahan Barat ditunjukkan, tetapi apakah mau berbagi rezeki dengan Negara-negara Afrika yang dilanda kelaparan saat ini seperti Somalia.

Di Indonesia kalau nggak ada agama Islam yang menyatukan Nusantara, sudah pasti tentu Belanda tetap bercokol dari Sabang sampai Merauke. Agama itu itu warna kesadaran peradaban manusia, saya suka baju hijau, anda suka baju biru, mereka suka baju merah, dia suka topi hitam, kamu suka topi merah. Agama akan menjadi lem (glue) suatu bangsa-bangsa yang memang diciptakan untuk beraneka-ragam budaya. Kalau menurut saya sih, Vic Stenger ini samalah kelasnya seperti Polpot atau Hitler yang akhirnya membuat neraka bagi bangsanya dan peradaban dunia.

Begitulah cara masing-masing orang mencari dan mendefinisikan partikel tuhan dalam perjalanan peradaban manusia dari Peter Higgs, Stephen Hawking, Vic Stenger, dan dari Indonesia yakni Tuan Nazaruddin yang sekarang menjadi partikel tahanan KPK. Selamat atas keberhasilan KPK dapat menangkap partikel tuhan