Saturday 27 August 2011

Misteri Manusia (5)

Pada suatu konferensi pers tanggal 27 Juni 2011 lalu, astronom Russia Andrei Finkelstein menyatakan bahwa makhluk-makhluk alien extraterrestrial luar angkasa itu benar-benar ada, dan kita mungkin akan berkomunikasi dalam waktu 20 tahun ke depan. Begitu tuh ilmuwan Barat memandang cakrawala peradaban, mantap tokh. Kalau di Indonesia sehari-hari paling-paling berkisar penemuan makhluk-makhluk alien koruptor yang dapat menghilangkan bukti korupsinya asalkan negosiasinya canggih seperti Nazaruddin. Kenapa kita tidak bertekad membuat para koruptor tiarap bangkrut, tetapi justru malah membuatnya bertambah kaya setelah keluar dari penjara. Eunak betul ya, gimane nih kerja KPK??

Tetapi demikian juga kelakuan dan cita-cita llmuwan Barat itu, selalu melupakan makhluk-makhluk manusia yang di muka bumi ini yang sesungguhnya alien yang nyata. Saat ini ada 1 milyar manusia yang sedang menghadapi kelaparan, coba fikirkan bagaimana metode mengatasi kelaparan yang terus berulang dalam peradaban.

Kenapa ilmuwan dan pemimpin Barat itu tidak bertekad akan membasmi kelaparan di dunia dalam waktu 20 tahun dengan teknologi terkini. Jika kita meyakini bahwa di dalam tubuh setiap manusia ada ruh Tuhan YME yang ditiupkan ke setiap insan manusia, maka kenapa peradaban selalu mengulang sejarah kolosal tentang kelaparan dunia yang akan terjadi dan bakal terjadi lagi di masa depan. Teknologi yang diciptakan manusia, transportasi dan distribusi pangan saat ini sangat memungkinkan peradaban menciptakan pangan gratis. Jika kita masih bisa tertawa terbahak-bahak tentang anekdot malaikat kebaikan, maka coba bandingkan ketika alam menciptakan kebaikan udara oksigen yang gratis selama milyaran tahun hadir di bumi. Kebaikan alam itu tenang mengalir abadi dalam batas-batas ruang waktu tak berhingga, jika dibandingkan dengan umur peradaban manusia yang baru lahir sekitar 10,000 – 20,000 tahun yang silam.

Batas-batas manusiawi itu memang hal yang realistik seperti ambivalensi pernyataan “homo homini lupus dan homo homini sociva”, karena begitulah sifat manusia yang selalu lupa. Sama halnya seperti pernyataan Andrei Finkelstein lebih jauh yang menyatakan bahwa genesis hidup tidak dapat dicegah seluruh alam semesta, sama halnya pembentukan formasi materi atom. Jika kesemua hukum-hukum dasar kosmos mengizinkan kehidupan cerdas hadir di bumi, maka tentunya kehidupan cerdas akan berlaku sama di seluruh alam semesta, karena ada sekitar 1000 exo-planet mirip bumi yang terobservasi sebagai zona-zona dapat dihuni.

Tetapi di bumi yang misterius ini, ada hampir 7 milyar manusia diantaranya 1 milyar manusia dalam kondisi kelaparan yang parah, apakah karena peradaban menganggap kehadirannya sebagai makhluk asing atau kejadian ini adalah bagian dari seleksi alam teori evolusi.

Kalau saya pribadi, makhluk-makhluk alien itu tidak akan pernah ditemukan di luar angkasa sana. Secara intuitif, materi dan energi itu hanyalah produk sampingan dari perjalanan ruang-waktu, kalau tokh kita mau lihat realitasnya cukup sederhana. Angka 3.5 milyar tahun evolusi kehidupan di bumi itu sangatlah perkasa dan sebanding dengan 13.7 milyar tahun perjalanan ruang waktu. Lebih utama prinsip waktu dibandingkan dengan materi dan energi. Demi Waktu dan Demi Waktu, itulah makna kosmologi universal. Sang Waktu adalah Master sedangkan materi dan energi hanyalah Slave pedati yang menggerakkan perjalanan ruang-waktu.

Tujuh milyar manusia itu adalah makhluk-makhluk alien yang seharusnya difahami kemanusiaannya, belum lagi keaneka-ragaman makhluk-makhluk hidup di bumi ini yang bervariasi 8.7 juta spesies. Coba hitung jumlah totalnya, apalagi kalau mau mencoba jumlah total sel-sel hidupnya. Lebih hebat lagi kalau ada yang mau mencoba menjumlah total panjang DNA. Misteri kehidupan makhluk hidup di bumi yang telah berlangsung 3.5 milyar tahun ini, itulah ALIEN yang NYATA. Saya haqqul yakien betul. Betul ??