Wednesday 25 November 2009

Mencari jawaban kenapa materi berbobot massa dan hadir dalam ruang waktu


Kisah sukses pertama meremukkan partikel atom, di Large Hadron Collider


AFP - 24 November 2009

JENEWA – Senin kemarin, dua tabung-siklik collider telah berhasil menciptakan tabrakan partikel pertama di pusat penghancur atom terbesar di dunia, Large Hadron Collider (LHC), tiga hari setelah start awal, demikian ilmuwan mengumumkan.

Dalam sebuah pernyataan, Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN) mengatakan, du
a tabung-siklik raksasa secara simultan menyebabkan tabrakan atom di empat tiik deteksi selama sore dan malam hari.

"Ini suatu prestasi besar yang datang dalam waktu sesingkat itu," kata Direktur Jenderal CERN Rolf Heuer. "Tapi kita perlu tetap menjaga sudut pandang perspektif. Ada masih banyak yang harus dilakukan sebelum kita dapat memulai program fisika LHC." CERN telah menyatakan Senin sebelumnya, menganggarkan 3.9 billion euro (lima miliar dolar) untuk mesin penghancur atom yang akhirnya "sukses besar," setelah sebelumnya berhenti selama 14 bulan karena kesalahan listrik yang serius.

Para ilmuwan dunia berkumpul dan berkonsentrasi pada tabung tabung collider sepanjang 27-kilometer (16,8 mil) terowongan menembus perbatasan Perancis-Swiss - untuk meniru kondisi-kondisi yang mengawali Big Bang dan membantu menjelaskan asal-usul alam semesta.

"Hari ini LHC memfungsikan dua tabung-siklik secara bersamaan untuk pertama kalinya, yang memungkinkan operator untuk menguji sinkronisasi dari tabung-tabung dan memberikan eksperimen pertama mereka untuk melihat tabrakan proton-proton," kata CERN dalam pernyataannya.

"Dengan hanya satu sekelompok partikel yang beredar di setiap arah, tabung tabung itu dapat dibuat crossing pada dua tempat dalam lingkaran," ia menjelaskan. Tabrakan pertama dideteksi pada 2:44 (1344 GMT) oleh detektor Atlas , di bawah kota Swiss Meyrin, salah satu dari beberapa detektor yang diletakkan di sepanjang rute di pusat percobaan dunia fisika paling hebat itu. Sesudah "smash-up” maka kemudian diikuti di tiga detektor lain, yang dikenal sebagai CMS, Alice dan LHCb.

"Ini hanya ruangan untuk berdiri saja dalam ruang kontrol Alice dan tiba-tiba sorak-sorai-pun meledak pada tabrakan atom pertama," kata juru bicara Jurgen Alice Schukraft.

"Jejak-jejak tabrakan yang terlihat indah," tambah juru bicara LHCb Andrei Golutvin, dikutip dalam pernyataan CERN. "Kita semua siap untuk mengambil data yang serius dalam beberapa hari lagi." Sebelumnya , para ilmuwan telah menyuntikkan partikel-partikel sub-atom pertama kembali ke dalam collider, lalu partikel itu beredar dipercepat dengan akselerator.

LHC mempunyai usia operasi sampai 15 tahun, dan benturan-benturan yang menghasilkan sejumlah data itu bisa membuka misteri tentang penciptaan alam semesta dan sifat dasar materi.

Ilmuwan mengharapkan collider bekerja pada 1.2 teraelectronvolts atau 1,2 triliun electronvolts pada akhir tahun ini – dimana satu teraelectronvolt sama dengan energi untuk menerbangkan nyamuk, kata seorang jurubicara CERN.

Itu adalah output maksimum yang akan menandingi fungsi collider terbesar di dunia, di dekat Chicago Fermilab di Amerika Serikat. Tahun depan, bagaimanapun, LHC harus dinaikkan hingga 3,5 teraelectronvolts, mencapai "dekat dengan lima teraelectronvolts pada paruh kedua tahun depan. Daya maksimum adalah 7,0 teraelectronvolts.

"Dengan 3,5 TEV, kita sudah dapat membuka jendela baru dunia fisika. Itu sudah bisa terjadi tahun depan," kata Heuer sebelumnya Senin, namun tetap menahan diri dari ramalan seberapa cepat data yang terbaru dapat dihasilkan.

Diperlukan waktu hampir 20 tahun untuk membangun LHC yang bertujuan untuk memecahkan teka-teki fisika seperti penjelasan untuk "materi gelap" dan "energi gelap" yang mendominasi 96 persen dari kosmos dan apakah ada dimensi lain yang hadir sejajar dengan kesadaran kita sendiri.

Suatu tugas mulia untuk menemukan sebuah komponen teoritis yang disebut Boson Higgs yang mana akan menjelaskan bagaimana partikel-partikel dapat memiliki bobot massa.

Begitu sulitnya memahami dan memburu partikel Boson Higgs hingga dijuluki "Partikel Tuhan".( Dikutip dari AFP)