Saturday 24 December 2011

Alam semesta bukanlah 3-dimensi tetapi hanya 2-dimensi

Alam semesta ini besar kemungkinan hanyalah 2-dimensi, yang menyebabkan kesadaran manusia dapat melihat 3-dimensi karena factor tambahan dimensi sementara yakni dimensi waktu. Yang menyebabkan kesadaran dapat melihat dan membayangkan ruang, justru karena adanya dimensi sementara waktu yang sedang atau masih berjalan ini. Jadi mana duluan terjadi, ruang ataukah waktu? Pada saat ini dengan konstanta Hubbel, para akhli sains dapat memperkirakan bahwa perjalanan waktu alam semesta ini telah mencapai 13.7 milyar tahun perjalanan cahaya.

Tentunya dengan hadirnya waktu, maka massa dan energy mempunyai tempat untuk berekspressi dalam perjalanan waktu ini. Kejadian Ledakan Besar (Big-Bang) sebenarnya lebih tepat dikatakan sebagai titik awal perjalan Sang Waktu, boleh didefinisikan sebagai T = 0. Jika tidak ada Sang Waktu tentunya tidak ada tempat massa dan energy untuk dapat mengekspressikan dirinya. Ekpresi dan eksistensi atom yang sederhana tentunya atom hydrogen, sampai ekspresi dan eksistensi atom berat seperti Uranium. Massa dan Energi sebenarnya suatu pasangan bermain dalam ruang waktu, suatu pasangan dansa orchestra music yang luar biasa di alam semesta.

Energi di alam semesta ini sangat dinamis, termasuk energy gelap yang belum diketahui format fisika-nya, sama dinamisnya dengan energy sungai yang mengalir, energy angin yang dapat menciptakan badai,topan, hujan dahsyat di bumi. Energi gelap dan materi gelap lebih mirip dengan energy-energi sungai-sungai dan angin-badai, yang mengatur perjalanan massa dan energy ter-observasikan di alam semesta ini dalam perjalanan waktu yang sangat indah ini. Jadi 2 kombinasi yang ekivalen mungkin, jika ada angin di bumi, maka ada energy gelap di alam semesta, jika ada hujan di bumi, tentu ada materi gelap di alam semesta.

Mungkin para akhli sains Barat demikian jeniusnya sebagai referensi kemajuan kecanggihan sains teknologi manusia, tetapi besar kemungkinan sebenarnya alam semesta ini menyimpan suatu rahasia kesederhanaan. Jika dilihat dari ekivalensi-ekivalensi, seperti misalnya suatu system computer. Boleh kita duga bahwa alam 2-dimensi itu tempat mengalirnya data-data program komunikasi (software) yang belum dapat di-deteksi oleh sains manusia, sedangkan alam 3-dimensi itu adalah sebenarnya perangkat keras ( hardware) yang tercipta karena adanya perjalanan waktu.

Jadi jika kita berbicara tentang kesederhanaan filosofi alam semesta, maka boleh kita katakana bahwa alam semesta ini (Universe) adalah suatu simulasi computer (komputasi) raksasa. Jaringan program data komputasi bermain pada 2-dimensi, sedangkan perangkat keras bermain pada 3-dimensi.

Bagaimana membuktikannya teori ini? Mungkin kita harus belajar dari observasi kehidupan di bumi, terutama tentang pembuktikan adanya ruang 2-dimensi yang berperan dalam suatu fenomena aliran komunikasi data-data alam semesta. Seperti pada tulisan sebelumnya, saya mengatakan bahwa 100%, pola-pola simetri makhluk hidup itu ada di ruang 2-dimensi. Yang termudah adalah membayangkan belahan kanan dan kiri tubuh kita sendiri, adalah suatu belahan simetri 2-dimensi. Bahkan double-helix DNA pun mempunyai simetri 2-dimensi. Apa yang kita lihat dari belahan simetri 2-dimensi ini sebenarnya adalah efek-efek cermin yang sama dengan efek cermin kaca. Efek cermin dari fenomena 2-dimensi ini sebenarnya adalah suatu proses copy-paste suatu komunikasi data computer.

Penjelasan teori evolusi Darwin, sebenarnya hanyalah menjelaskan suatu sisi proses perangkat keras dari evolusi kehidupan, tetapi masih banyak rahasia komunikasi data alam semesta yang belum terpecahkan.

Jika kaum agama mengatakan bahwa kehidupan ini adalah sementara, maka sebenarnya intuisi manusia menyatakan bahwa sebenarnya perjalanan waktu yang 13.7 milyar ini boleh jadi segera akan berakhir. Dan semua data-data perbuatan kita tercatat sempurna dalam perjalanan waktu kita yang berkisar di angka 70 tahunan, data-data itu tidak pernah hilang, karena dia berjalan bukan di 3-dimensi yang sementara, tetapi data-data itu berjalan di ruang 2-dimensi dan kembali ke Sang Pencipta yang kekal.