Wednesday 8 December 2010

Kenapa peradaban manusia ada dalam skala 10,000 tahun ?

Kenapa peradaban manusia ada dalam skala 10,000 tahun ?

Berbicara tentang peradaban, maka pasti kita akan selalu ingat bahwa skala umur kita yang dibatasi kira-kira 75 tahun. Berbicara tentang peradaban, maka pasti kita akan ingat rentetan masa silam kita yang diturunkan dari nenek moyang, kakek-nenek, bapak-ibu, cucu-cicit berkesinambungan sampai di suatu masa silam ketika manusia pertama itu muncul. Para ahli sains sangat sulit mendefinisikan manusia pertama itu betapapun teori Darwin itu telah menggema dan mengguncangkan keyakinan spritualitas tentang definisi manusia dan jiwa-nya. Dari angka skala umur kita yang 75 tahun ini, pasti kita pernah berfikir tentang masa depan atau masa silam 1000, 5000 , 10.000 bahkan akhirnya manusia mencoba mencari masa silamnya di suatu masa 1.000.000 tahun yang silam.

Siapapun para ahli sains dan sejarah tidak dapat menyangkal bahwa umur peradaban manusia itu baru muncul sekitar 10.000 tahun silam. Coba bayangkan dimana posisi tingkat peradaban manusia 10.000 tahun yang silam. Artinya 10.000 tahun lalu itu sekitar 8000 SM (sebelum Nabi Isa lahir), apakah kita sudah dapat mendefinisikan adanya peradaban tulis-menulis di belahan bumi ini ? Bandingkan saat ini manusia sudah dapat membuat teori sejarah alam semesta 13.7 milyar tahun lalu ketika kejadian Ledakan-Besar terjadi. Ujug-ujug manusia muncul di area pita skala 10.000 tahun dari pita besar skala 13.7 milyar tahun, bukankah angka-angka ini tidak sebanding.

Manusia sudah dapat berteori tentang keadaan bumi 3.5 milyar tahun yang silam, tentang zaman munculny makhluk raksasa dinosaurus juta-an tahun silam, tentang mulainya kehidupan evolusi makhluk 1 sel menjadi makhluk jutaan sel dalam kurun waktu milyaran tahun. Semua masa evolusi kehidupan itu di-teorikan dalam ukuran juta dan milyaran tahun. Fantastis bukan, sementara ukuran kemunculan kesadaran manusia itu hanya berskala 10.000 tahun. Seperti langit kesadaran semesta ini terbuka dahsyat untuk hanya satu-satunya makhluk yang bernama manusia. Padahal bumi itu ibarat seperti titik debu di-maha besarnya alam jagad raya ini.

Banyak kita meyakini bahwa tubuh kita ini sederhana mengikuti hukum fisika identik dengan benda massif dengan massa m kg, jadi energy totalnya berdasarkan rumus Einstein adalah E = mc2. Ternyata setiap tubuh manusia itu berjumlah trilyunan sel yang berorganisasi sistem spesies makhluk hidup secara sempurna. Sampai saat ini para ahli sains belum dapat menjelaskan bagaimana trilyunan sel-sel itu dapat berorganisasi sebagai spesies makhluk hidup mulai dari satu sel ( gabungan sperma + telur) menjadi tumbuh berkembang trilyunan sel. Tubuh manusia itu sangat komplek yang berasal dari masa silamnya yang demikian panjang dalam ukuran milyar tahun.

Pada saat ini, manusia sedang mengobservasi tentang waktu yang demikian panjangnya tanpa sadar bahwa tubuhnya sendiri berasal dari masa silam yang juga sama panjangnya dalam kurun waktu milyaran tahun. Angka-angka milyaran tahun, trilyunan sel-sel tubuh manusia, kesemuanya ini menunjukkan suatu fenomena yang dahsyat. Lucunya para ahli sains selalu membayangkan adanya makhluk alien di luar jagad raya sana yang lebih hebat strukturnya. Perhatikan ketika para ahli sains menemukan mahluk 1 sel bakteri yang mempunyai struktur DNA/RNA dari bahan Arsenikum, maka mereka telah bermimpi tentang mahluk luar angkasa yang berbeda dengan makhluk-makhluk yang ada di bumi. Tanpa sadar bahwa para ahli sains itu telah serakah mengambil kesimpulan tentang dunia lain sementara dunia tentang tubuh manusia dan kemanusiaan itu sendiri masih jauh dari jangkauan pengertian yang cukup.

Jadi kenapa usia peradaban manusia itu terlihat dalam skala 10.000 tahun ? Secara sadar kita melihat di depan waktu kita ini, kita pasti akan melihat suatu limit-limit waktu. Kita sadar limit waktu usia kita, agama selalu memberi peringatan bahwa dunia ini hanya sementara waktu, para ahli sains dapat membuktikan bahwa telah terjadi masa silam alam semesta dan kehidupan bumi yang sedemikian panjangnya dalam ukuran milyar tahun. Tetapi akhirnya tokh manusia berhasil memberikan definisi panjang ruang waktu yang berkisar angka 13.7 milyar tahun. Mungkin Tuhan YME tersenyum melihat hasil jerih payah manusia mencoba mendefinisikan tentang jarak ruang waktu. Memang tugas manusia itu salah satunya secara otomatis bercerita tentang alam semesta, perjalanannya, asal-muasalnya, akhirnya akan bercerita tentang akhir nasib alam semesta termasuk akhir nasib peradaban manusia itu sendiri.