Tuesday 30 July 2013

Misteri perjalanan sunyi spesies alam semesta



Gorilla itu spesies, simpanse juga spesies, pohon mangga spesies, pohon rambutan spesies, bakteri TBC spesies, amoeba proteus juga spesies. Bakteri sederhana muncul sekitar 3.6 milyar tahun yang sangat silam ketika warna bumi masih gelap, tidak ada warna langit biru, tidak ada warna lautan biru, tidak ada hamparan tanah lumut kehijauan. Lantas muncul bakteri cyano-bacteria di zaman Archean 3.4 milyar tahun lalu yang dapat melakukan foto-sintesis, perlahan namun pasti warna bumi menjadi indah cantik menawan seperti warna-warni pelangi, walaupun bumi masih sunyi tanpa suara nyamuk-nyamuk malam.      
Nyamuk-nyamuk berterbangan, kutu-kutu tanah yang termasuk anthropoida muncul di bumi ini sekitar 600 juta tahun lalu di zaman Neo-Proterozoic. 

Terbayang oleh kita bunyi-bunyian nyamuk-nyamuk memecah kesunyian bumi. 500 juta lalu di zaman Cambrian muncul ikan-ikan di lautan dan amfibi.    
Sampai akhirnya datang namanya spesies manusia, maka saat ini kita dapat mengklasifikasikan puluhan juta spesies yang pernah hidup dan masih hidup di muka bumi ini.  Definisi sederhana spesies adalah kelompok organisme yang dapat saling kawin-reproduksi. Mobil dapat direproduksi lewat pabrikasi, tetapi bukan lewat kawin-reproduksi. Saya disini tidak bermaksud menjelaskan kerumitan hal-ikhwal spesies dalam teori evolusi biologi, tetapi tentang perjalanan spesies itu yang rentangnya milyaran tahun di muka bumi ini. Setiap organisme spesies itu akan selalu menampilkan “kesadaran corak warna” masing-masing tersendiri, yahh gambaran sederhananya coba kita bayangkan warna-warni pelangi merah putih biru kuning hijau kelabu dan seterusnya harmonisasi dari warna-warni tersebut. Kita melihat kesadaran corak warna tersendiri itu seperti bentuk kesadaran eksistensi diri, coba bayangkan rasa durian, rasa manga manis atau bayangkan warna kuning cemerlang bunga matahari, warna putih mewangi bunga melati, warna kuning belang harimau sumatera.

Walaupun kita melihat jutaan spesies makhluk hidup di bumi ini, tetapi juga kita melihat masing-masing spesies itu sebagai simbolisasi misteri perjalanan kesadaran diri sendiri. Kelompok manusia itu mandiri, kelompok simpanse itu mandiri, kelompok pohon mangga juga mandiri, kita lihat mandiri dalam eksistensi dirinya sendiri. Sejuta warna, sejuta rasa, sejuta tak ber-hingga perjalanan mengisi ruang waktu. Padahal kita tahu perjalanan ruang waktu ini sudah berlalu 13.7 milyar tahun cahaya, dan kita tahu bahwa ruang waktu peradaban manusia yang melihat perjalanan waktu itu yang berlalu itu, sadar betul bahwa 10,000 tahun itu sangat terbatas.

Kalau akhirnya manusia melihat dirinya sendiri dan kesadaran corak warna spesies yang sejuta cita rasa warna itu, akhirnya kita akan segera melihat bahwa perjalanan alam semesta ini hanyalah perjalanan kesadaran diri sendiri melalui sejuta kesadaran corak warna spesies itu. Suatu misteri perjalanan spesies kesadaran diri semesta dalam kurun 13.7 milyar tahun perjalanan cahaya. Makna perjalanan ruang waktu ini bukanlah perjalanan massa-energi tetapi perjalanan kesadaran diri sendiri, sayangnya teknologi manusia masih belum dapat melihat dimensi data tele-komunikasi di antara sejuta warna spesies kehidupan itu. 

Rahasia alam semesta itu tidak dimana-mana jauhnya, begitu dekat jaraknya dalam kesadaran setiap insan manusia. Misteri perjalanan alam semesta itu sebenarnya sangat sunyi, tidaklah terdengar Big-Bang atau Ledakan Besar. Alam semesta ini lebih didominasi kesunyian dan kesenyapan yang besar, lebih dari 95%.